Header Ads

Rusia Adakan Pertemuan Dengan Wakil PBB Suriah dan Oposisi Untuk Kelanjutan Konflik Suriah

STAFFAN de Mistura, seorang utusan PBB untuk suriah datang ke Moskow untuk memenuhi undangan menteri luar negeri Rusia yang juga mengundang pihak rezim suriah dan kelompok oposisi untuk merundingkan perdamaian.
"Tujuan utama diadakannya pertemuan ini adalah untuk mendiskusikan politik di suriah dengan langkah awal memulai dialog asli antara Damaskus dan oposisi Suriah," kata juru bicara kementerian luar negeri Rusia Maria Zakharova kantor berita AFP, Selasa (03/11).

Staffan juga akan mengadakan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov di Moskow, sebagai upaya diplomatik mengumpulkan momentum segar di tengah pertemuannya di Wina, Jumat (30/10).

Pertemuan itu terjadi sehari setelah Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa rakyat Suriah harus menentukan nasib kepresidenan Bashar al-Assad. Sementara AS dan sekutu regional telah memaksa Assad meninggalkan kekuasaan untuk solusi politik, dilain pihak, Rusia dan Iran sudah menolak bergerak.

Saat ditanya oleh wartawan perihal menyelamatkan assad merupakan masalah prinsip bagi moskow Zakharova mengatakan: "Tentu saja tidak, kami tidak pernah mengatakan itu."

"Kami tidak mengatakan bahwa Assad harus turun atau tetap memimpin," rilis kantor berita rusia, sebagaimana diucapkan Zakharova.

Zakharova juga mengatakan Rusia tidak mengubah kebijakannya pada Assad dan bahwa nasibnya harus diputuskan oleh rakyat Suriah.

Dalam pertemuan tersebut, pihak rusia juga mengundang perwakilan dari oposisi

Lavrov dan de Mistura bertemu pada hari Jumat di Wina bersama 17  diplomat top internasional lainnya yang merupakan kunci pada konflik Suriah, termasuk Amerika Serikat, Iran, dan Arab Saudi, di dorong luas belum mengakhiri konflik empat tahun.

Para peserta - yang tidak mencakup perwakilan dari pemerintah Suriah atau lawan-lawannya - sepakat untuk meminta PBB untuk menengahi kesepakatan damai antara rezim dan oposisi untuk membersihkan jalan untuk konstitusi baru dan pemilihan yang diawasi PBB.

Namun Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa terlalu dini untuk pemerintah Rusia untuk mengundang oposisi Suriah untuk pembicaraan di Rusia.

"Kami pikir itu terlalu dini. Kami berpikir bahwa ada banyak pekerjaan yang dilakukan ... Kami pikir itu terlalu dini sebelum kelompok Wina bertemu lagi," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Elizabeth Trudeau.

Trudeau mengatakan bahwa untuk saat ini negara-negara yang terlibat dalam upaya diplomatik konflik Suriah harus berkonsentrasi pada apa yang disepakati di dalam pembicaraan internasional pekan lalu di Wina.

 
Penulis : Jundii Al Kayyis
Sumber : Al Jazeera

No comments

Powered by Blogger.