Pakistan, Pabrik Runtuh, 18 Tewas 75 Lainya Luka-Luka
Setidaknya 18 orang tewas dan lebih dari 75 lainnya terluka setelah sebuah pabrik ambruk di kawasan industri Lahore, di timur Pakistan.
Muhammad Usman, administrator lokal, mengatakan sekitar 150 pekerja, termasuk pemilik pabrik, berada di bangunan tiga lantai pada saat runtuhnya pada hari Selasa.
penyelamatan telah dilakukan, Sajjad Hussain mengatakan penyelamatan masih berlanjut untuk mencari puluhan buruh lainnya yang masih terperangkap di bawah reruntuhan.
Hussain mengatakan tim darurat menggunakan mesin-mesin berat untuk mencari tubuh mayat dan mencari korban yang selamat.
Personel tentara telah dikerahkan ke lokasi pabrik untuk membantu dalam upaya penyelamatan, kata militer.
Puluhan keluarga pekerja bergegas ke tempat kejadian untuk mengetahui orang yang mereka cintai.
Juru bicara provinsi Zaeem Qadri mengatakan kepada wartawan bahwa kemajuan lambat karena pabrik berada di ujung jalan sempit sehingga sulit untuk excavator mencapai lokasi.
Dia menambahkan bahwa keadaan darurat telah dinyatakan di semua rumah sakit setempat.
Dokter kepala Zia Ullah dari Rumah Sakit Jinnah, di mana beberapa luka telah di periksanya, dia mengatakan sebagian besar korban adalah pekerja muda, dengan banyak cedera di kepala dan anggota badan mereka retak.
Penyebab keruntuhan itu tidak jelas, tetapi kejadian ini terjadi setelah lebih dari seminggu terjadi gempa berkekuatan 7,5 melanda-Pakistan, menewaskan 273 orang dan merusak hampir 75.000 rumah di seluruh negeri.
Pakistan memiliki catatan keamanan yang buruk dalam pembangunan dan pemeliharaan bangunan.
Tahun lalu, sebuah masjid runtuh di kota yang sama, menewaskan sedikitnya 24 orang.
Lebih dari 200 orang kehilangan nyawa mereka karena atap rumah mereka runtuh setelah hujan deras dan banjir pada tahun 2014.
Pada tahun 2012, lebih dari 255 pekerja tewas ketika kebakaran terjadi di pabrik pakaian di Karachi, ini merupakan salah satu kecelakaan industri paling mematikan dalam sejarah Pakistan.
Penulis : Habieb
Sumber : http://goo.gl/xTKtU1
Post a Comment