Header Ads

FSA : Pertempuran Beralih Dari Bertahan ke Strategi Menyerang


Juru bicara FSA kapten Musthafa al-Marana mengatakan, pertempuran dalam melawan rezim Suriah serta sekutunya, kini FSA beralih dari posisi bertahan ke strategi menyerang.

Sebagaimana dilansir oleh situs al-Arabiya al-Jadid pada Rabu, (04/11), kegagalan kampanye militer yang dilancarkan oleh rezim Suriah pada sejumlah kota di Suriah, sehingga datangnya bantuan dari Rusia dengan intervensi militernya yang dimulai pada 30 September lalu. Intervensi militer Rusia dalam melindungi rezim Assad dengan meluncurkan serangan udaranya, maka menurut perkiraan resmi pasukan oposisi Suriah (FSA) berbalik strategi dari bertahan untuk memulai serangan

Perkembangan serta saling berlomba di pihak Suriah dalam menyelesaikan konflik perang di negara tersebut agar dapat terselesaikan sebelum negosiasi Internasional yang direncanakan di Wina sekitar sepuluh hari yang lalu. Akan tetapi tidak  menemukan titik akhir konflik perang di Suriah.

Kegagalan Rezim terlihat ketika bekerjasama dengan Rusia yang mengikuti saran-saran Rusia. Diantaranya seperti mengepung kota-kota dan pedesaan di Suriah. Dimana sebelumnya rezim Assad mengalami kerugian terbesar setelah kegagalan kampanye militernya. Atas ketabahan faksi-faksi jihad Suriah, sehingga rezim kehilangan sekitar 400 tentaranya dan hancurnya 40 tank berlapis baja, serta rudal dan helikopter mereka.

"Tujuan FSA dalam pertempuran akhir-akhir ini ialah sebagaimana tujuan kami sejak awal revolusi, pembebasan Suriah dari sistem durhaka ini," ujar Kapten Mustafa al-Marmana.

Al-Marmana melanjutkan, sangat pentingnya pertempuran pada semua wilayah di Suriah, selama mereka para rezim menghantui rakyat Suriah. Sehingga setiap orang harus siap dan mencari kesempatan untuk mengontrol dalam segala pertempuran apapun.

Ia juga mengungkapkan, pasukannya pada Rabu kemarin telah berhasil menjatuhkan pesawat tempur MiG-21  milik Rusia di langit Kvrenbaudh. Hal itu bukti bahwa Rusia tidak dapat menlindungi pesawatnya dari serangan oposisi, harapannya demikian dapat memenangkan pertempuran sebelum memasuki diskusi Wina k3-3. Tekananpun dari politik mendukung untuk meninggalkan Bashar Assad dari kepresidenan.

Penulis  : Hafis Syarif
Sumber : Al-Araby al-Jadid

No comments

Powered by Blogger.