Di Inggris Ribuan Warga Protes atas Pelarangan Muslim Oleh Trump

Inggris memprotes undangan PM untuk Donald Trump setelah ia melarang warga dari tujuh negara memasuki AS.

London, Inggris - Puluhan ribu orang di seluruh Inggris telah memprotes keputusan Perdana Menteri Theresa May yang secara resmi mengundang Presiden AS Donald Trump ke negaranya.Para pengunjuk rasa di pertemuan Senin malam ini, menuntut agar pemerintah menarik undangan dalam terang keputusan Trump untuk melarang warga tujuh negara mayoritas Muslim memasuki Amerika Serikat.

Demonstrasi, yang diselenggarakan di setiap kota besar di Inggris dan beberapa kota-kota kecil, menarik kerumunan besar meskipun mengumumkan kurang dari sehari sebelumnya.

May, yang bertemu Trump sehari sebelum larangan itu diumumkan, telah menolak untuk membatalkan undangan meskipun teguran keras dari politisi oposisi dan petisi parlemen yang sejauh ini telah mengumpulkan lebih dari 1,5 juta tanda tangan.Pemimpin oposisi, Partai Buruh Jeremy Corbyn, telah disebut May aib dan menuntut bahwa Trump dilarang dari Inggris sampai bar umat Islam memasuki AS diangkat.

Pengunjung, pengungsi dan imigran dari Libya, Iran, Irak, Somalia, Sudan, Suriah dan Yaman, tidak diperbolehkan untuk masuk ke Amerika Serikat setelah Trump mengeluarkan perintah eksekutif melarang mereka.

"Jangan datang ke sini 'Di London, barikade bertujuan menjaga demonstran menulis di sebuah lapangan di seberang kediaman May di Downing Street dengan cepat dibuat berlebihan saat
puluhan ribu berbondong-bondong ke daerah.

Para demonstran datang bersenjata dengan plakat, banyak kata-kata kasar yang mengandung bertujuan Trump dan May, dan lain-lain memperingatkan konsekuensi sejarah toleransi paling kanan.

"Ini fantastis ... melihat itu, kami tidak bisa masuk atau keluar," guru sekolah Fraser Miles mengatakan kepada ketika orang banyak yang berada di puncak.

Ketika ditanya mengapa ia datang, Miles mengatakan hal itu untuk memberitahu presiden AS untuk "f *** off".

"Jangan datang ke sini, kami tidak ingin kau, kita tidak ingin ideologi rasis anda. Pergilah. Itulah yang semua orang berpikir," katanya, menambahkan bahwa ia ingin memastikan Muslim dan imigran dari semua latar belakang dipahami mereka diterima di kota.

"Saya berharap mereka [Muslim] tahu bahwa kita di London tidak melihat pengikut agama apapun sebagai kelompok orang yang berbeda ... tidak ada alasan untuk apa yang telah dilakukan Donald Trump, itu rasisme hanya murni."

Rachael Withers, yang membawa anaknya yang masih berumur tiga tahun datang untuk protes, mengatakan ia ingin menunjukkan bahwa hubungan May dengan Trump tidak mewakili nilai-nilai Inggris."Nilai-nilai kita tentang inklusivitas. Seluruh kota kami ada karena imigrasi. Tanpa itu, London hanya tidak akan bekerja dan ide pintu-karena agama mereka benar-benar menentang apa Inggris adalah tentang," katanya.

Withers mengatakan contoh sebelumnya dari aturan fasis dan pelajaran dari Perang Dunia II telah mendorongnya untuk membuat sikap terhadap kebijakan Trump.

"Saya pikir apa yang akan saya lakukan selama perang, dan sekarang aku dalam situasi itu, aku akan memprotes sampai semuanya berubah."

Murid Rasha el-Zein dan Sultana Yasmin, baik Muslim, mengatakan. Bahwa mereka menghargai menunjukkan solidaritas.

"Ada banyak ketakutan menjadi seorang Muslim hari ini, terutama karena seseorang yang memakai jilbab, mereka merasa ditargetkan. Tapi ketika kami berada di sini [demonstran] kita tidak merasa berbeda," kata el-Zain

"Itu membuat saya senang ... setelah Brexit kami merasa membagi tetapi ketika kami datang ke protes seperti ini kami merasa seperti ada kesatuan," kata Yasmin.

Larangan Trump diminta kecaman global dan telah memicu protes di AS, dengan para aktivis di sana berkumpul di bandara di seluruh negeri untuk menuntut pemerintah AS merilis warga negara yang ditahan dari negara-negara yang terkena dampak.

Urutan ditandatangani pada akhir pekan ditantang di pengadilan oleh American Civil Liberties Union (ACLU).

Reporter : Eno Aldi
Sumber  :http://www.aljazeera.com/news/2017/01/nationwide-protests-uk-trump-muslim-ban-170131014554397.html