Header Ads

Israel Menembak Tiga Pemuda Palestina dan Melarang Tim Medis Mengevakuasi Korban

TIGA pemuda Palestina tewas usai ditembak polisi Israel pada Selasa sore (27/10). Dua diantaranya ditembak di Betlehem dan pemuda ketiga tewas di Hebron.

Kementerian Kesehatan Palestina menjelaskan, dua pemuda yang tewas di Betlehem bernama Shadi Nabil Dwek (22tahun) dan Izuddin Nadie Abu Syakhdim (17 tahun). Sementara satu orang lainnya bernama Adnan Yahya Al-Saeed (22 tahun).

Dilansir dari arabi21, Juru bicara Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan bahwa polisi Israel berusaha menghalangi saat ambulans mereka ingin mengevakuasi korban, sampai dipastikan pemuda tersebut benar-benar tewas. Selain itu, polisi Israel meminta ambulans segera mungkin untuk meninggalkan lokasi penembakan.

Sampai saat ini Hilal Ahmar telah mengumumkan 214 korban dari lokasi yang berbeda-beda di tepi barat. 26 orang diantaranya terkena senjata api, 67 orang terkena peluru karet, 109 kasus kematian yang disebabkan gas beracun. dan 12 orang yang tewas akibat dihajar polisi Israel.

Akan tetapi, surat kabar Israel "Yedioth Ahronoth" yang berbahasa Ibrani menjelaskan bahwa dua orang pemuda tersebut berusaha menusuk seseorang polisi israel. Surat kabar itu, juga menjelaskan bahwa si polisi mengalami luka-luka. Peristiwa itu terjadi di dekat komplek pemukiman Gush Etzion selatan Batlehem di Tepi Barat, Palestina.

Surat kabar tersebut menjelaskan, bahwa dua orang pemuda itulah yang bersalah karena berusaha membunuh  polisi Israel. Oleh sebab itu, polisi Israel menghukum aksi mereka dengan menembak dua pemuda itu dan membiarkan mereka terluka sampai sampai tewas ditempat.  Itulah alasan polisi Israel menghalangi tim medis dan ambulans untuk mengevakuasi korban.

Alasan yang sama juga diberikan atas penembakan terhadap Hammam Adnan Yahya Al-Saeed. Polisi Israel menjelaskan, penembakan itu dilakukan karena mereka menduga pemuda Palestina tersebut akan menusuk seorang tentara israel.

Menurut seorang aktivis kemanusiaan, warga Palestina sengaja ditembak saat melewati sebuah jalan. Polisi Israel yang khawatir karena menganggap aktivitas pemuda tersebut akan membahayakan mereka. Polisi Israel pun langsung menembak pemuda tersebut. Aktivis tersebut juga menjelaskan bahwa polisi Israel yang meletakkan senjata tajam di jasad korban yang tidak diketahui identitas sebelumnya.

"Orang yang berada di lokasi yang sama, telah melihat polisi meletakkan senjata tajam di jasad korban". ungkap aktivis tersebut.


Penulis: Syafei Irman
Sumber:arabi21

No comments

Powered by Blogger.