Header Ads

Israel Akan Menaikkan Bendera Negaranya di Atas Masjid Al-Aqsa

BELUM lama, setelah perjanjian antara Yordania dan Israel dalam permasalahan Masjid Al-Aqsa, Tel Aviv mengungkapkan rencananya untuk melanggar perjanjian tersebut.

Dilansir dari arabi21 pada Ahad, 27/10 bahwa Wakil Menteri Luar Negeri Israel Tzipi Hotovely,  mengatakan bahwa, "untuk kedepan Israel tidak hanya memberi kesempatan bagi bangsa Yahudi untuk beribadah di Masjid Al -Aqsa. Akan tetapi, Israel juga akan menaikkan bendera negara
nya di atas Masjid Al-Aqsa".

Dalam sebuah wawancara yang dilansir dari salah satu televisi Israel kemarin, Hotovely mengatakan bahwa "Temple Mount" (nama yang diberikan untuk komplek Masjid Al-Aqsa) adalah bagian dari wilayah kekuasaan Israel yang harus dihormati.

"Sebenarnya, Temple Mount itu adalah tempat suci milik kaum yahudi dan kaum muslimin tidak berhak untuk memilikinya", ungkapnya.

Di lain pihak Dr.Shamuel Berkowitz, seorang spesialis yang paling menonjol dalam studi tempat-tempat suci bagi Yahudi, menegur Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk tidak mengizinkan bangsa Yahudi meskipun Yordania menyetujui.

Berkowitz mendesak Netanhayu, agar memperhatikan kebutuhan demi perkembangan lingkungan warga Palestina dari pada mengadopsi kebijakan-kebijakan keras terhadap mereka. Dia juga menjelaskan, bahwa kebijakan Israel yang tergolong keras terhadap warga Palestina akan merugikan Israel dan keamanan negara pada akhirnya.

Sementara itu, Yehuda Glick seorang pemimpin Partai Likud mengatakan bahwa perjanjian telah memberi hak kepada bangsa Yahudi secara sah untuk "menguasai tempat paling suci bagi Yahudi".

Orang yang paling berambisi untuk membangun kuil di Masjid Al- Aqsa itu, juga menegaskan bahwa, " yang memperkuat capaian prestasi ini sebenarnya, datang dibawah dukungan negara arab", ungkapnya.

Dalam sebuah wawancara dengan radio angkatan darat Zionis pada hari Minggu (25/10), Glick menunjukan fakta bahwa, Yordania adalah negara yang bertanggung jawab atas pandangan Israel terhadap tempat suci kaum muslimin di Yerusalem. Sehingga, meningkatkan pengakuan  atas hak Yahudi di Temple Mount.

Glick juga menjelaskan, bahwa menurut perjanjian, desakan ribuan bangsa Yahudi untuk masuk ke pelantaran Masjid Al-Aqsa tidak bisa menjadi alasan akan protes warga Palestina. Dia juga menambahkan, bahwa Yordania harus mengecam warga Palestina yang memprotes kehadiran bangsa Yahudi di Temple Mount setelah perjanjian.

Selain itu, Glick yang selamat dari pembunuhan oleh Palestina, karena ambisinya untuk menguasai Masjid Al-Aqsa manyatakan, bahwa dalam perjanjian, hak kaum muslimin hanya solat di Masjid Al-Aqsa. Lalu dia menegaskan bahwa, "bangsa Yahudi juga akan memperjuangkan hak mereka untuk dapat melaksanakan ibadah di dalam Temple Mount".

Tidak hanya itu, Glick mengungkapkan bahwa prioritas utama bersama rekan-rekannya adalah untuk membebaskan dalam jumlah besar peziarah Yahudi yang akan mengunjungi Al-Haram. Dia mencatat dengan kedatangan puluhan ribu peziarah Yahudi di komplek Masjid Al-Aqsa akan memaksa keadaan dan membuat dunia internasional mengakui hak Yahudi atas tempat tersebut.

Penulis : Syafei Irman
Sumber;  arabi21

No comments

Powered by Blogger.