Header Ads

UK: Ribuan Massa Berbaris di Jalan Memprotes Trump


Ribuan pengunjuk rasa berkumpul di depan Kedutaan Besar AS di London untuk memprotes larangan wisatawan dari tujuh negara yang mayoritas Muslim dan pengungsi.

Sekitar 10.000 pengunjuk rasa berbaris dari kedutaan sampai jalan 10 Downing Street yang mana itu berada di kantor-kantor pemerintah U.K. yang juga memprotes Perdana Menteri Theresa May, yang sejauh ini gagal untuk mengutuk pembatasan terbaru oleh pemerintahan AS.

"Tidak ada kebencian, tidak takut, pengungsi yang diterima di sini," teriak para demonstran.

Sebuah plakat bertuliskan "Teror sudah bukan dari agama, itu adalah produk dari kebencian dan kebodohan."

"Tidak untuk rasisme, tidak ada untuk Islamofobia," adalah plakat lain yang dibawa oleh pengunjuk rasa.

Rapat umum itu disebut dengan berbagai LSM dan kelompok, termasuk Muslim Association of Britain, Muslim Keterlibatan dan Pengembangan (MEND), Muslim Council of Britain, Friends of Al-Aqsa dan Stop the War Coalition, di mana kelompok-kelompok Muslim tersebut, diperpanjang undanganya untuk orang-orang yang mengunjungi di sekitar 150 masjid pada 3 "Visit My Masjid Day" pada hari Minggu.

"Larangan Trump terhadap umat Islam harus ditentang oleh semua orang, juga yang menentang rasisme dan mendukung hak asasi manusia dan kolusi Theresa May dengan Trump harus segera berakhir," kata penyelenggara.

Kelompok ini disebut pemerintah U.K. untuk membatalkan kunjungan kenegaraan undangan yang diperpanjang terakhir dengan May untuk Presiden AS Donald Trump, berteriak "Tidak untuk Trump!" di depan kantor pemerintah.

Sebuah petisi online yang meminta pemerintah untuk membatalkan kunjungan itu ditandatangani oleh lebih dari 1,8 juta orang. Sebuah pernyataan pemerintah mengatakan akan diperdebatkan di House of Commons pada 20 February 2017.

May, Senin lalu di sebuah konferensi pers di Dublin kunjungan tidak akan dibatalkan setelah dia secara pribadi diperpanjang undangan selama kunjungan terakhirnya ke Gedung Putih pekan lalu.

Trump mengatakan ia mengidentifikasi negara-negara yang mayoritas Muslim untuk larangan wisata dari laporan pemerintah waspada pada negara teror yang rawan disiapkan selama pemerintahan Barack Obama.

Itu adalah pertemuan besar ketiga di London untuk memprotes kebijakan Donald Trump sejak ia menjabat pada Jan.20, sebagai presiden AS ke-45. Presiden Donald Trump pada hari Sabtu berjanji untuk membalikkan perintah penahanan federal pada larangan perjalanan nya yang kontroversial.

"Pendapat ini disebut hakim, yang pada dasarnya membutuhkan penegakan hukum jauh dari negara kita, konyol dan akan terbalik!" Trump menulis di Twitter.

"Ketika sebuah negara tidak lagi mampu untuk mengatakan siapa yang bisa, dan yang tidak bisa, datang & pergi, terutama untuk alasan keamanan & security - masalah besar" ujarnya.

Reporter: Eno Aldi
Sumber  : http://www.worldbulletin.net/europe/184236/uk-thousands-march-in-london-to-protest-trump

No comments

Powered by Blogger.