Dubes: Pemerintah Kanada Kecam Keras Penembakan di Masjid Quebec
Wartawan berkumpul di lokasi penembakan di Masjid Quebec, Kanada, Ahad (29/1). |
SOHAFY, Jakarta -
Duta besar Kanada untuk Indonesia, Peter MacArthur, menyesalkan kejadian
berdarah yang menimpa sebuah masjid di Quebec pada Ahad (29/1) malam. Dia
mengatakan, pemerintah Kanada mengutuk keras aksi serangan atas warganya yang
sedang menunaikan shalat isya berjamaah di Santa Foy, Quebec, Kanada, itu.
“Pemerintah
Kanada telah menyatakan bela sungkawa, khususnya kepada keluarga korban yang
kehilangan orang-orang tercinta. Perdana menteri kami telah mengecam aksi
serangan ini. Sangat tidak bisa diterima bahwa orang Kanada mati di dalam rumah
ibadah,” ujar Peter MacArthur yang ditemui di kantor Kementerian Agama RI,
Jakarta, Senin (30/1).
Dia menjelaskan,
sejauh ini kepolisian Kanada masih melakukan investigasi menyeluruh atas kasus
ini. Menurut Peter, masyarakat Kanada pada umumnya menghargai keberagaman dan
menghormati pemeluk agama manapun. Karena itu, ia menyayangkan munculnya
kejadian intoleransi semacam ini, apalagi yang sampai menyebabkan korban jiwa.
“Kejadian ini begitu mengejutkan kami. Ini sangat jauh dari nilai-nilai
Kanada,”
Namun, Peter
enggan menghubungkan serangan atas masjid di Quebec ini dengan menguatnya
Islamofobia di negeri tetangganya, Amerika Serikat.
Sementara itu,
Kepala Pusat Islam Quebec, Mohamed Yangui, menjelaskan, lima warga Kanada tewas
akibat penembakan di masjid Santa Foy, Quebec, Kanada, Ahad (29/1) malam waktu
setempat. Pihak kepolisian setempat belum memberikan keterangan lebih detail
mengenai jumlah korban tewas maupun luka-luka.
Aparat keamanan
Quebec telah meringkus dua orang yang diduga terlibat dalam aksi penembakan
ini. Seorang saksi melihat ada tiga orang bersenjata menyusup ke dalam masjid
tersebut. Salah seorang tersangka diduga merupakan pria berusia 27 tahun. Ia
memegang senapan otomatis berjenis AK-47 di tangannya saat melakukan aksi.
SUMBER :
REPUBLIKA.CO.ID
Post a Comment