Header Ads

Rezim Suriah Memeras Rakyat Dengan Menculik Paksa, Serta Memintai Tebusan


AMNESTY Internasional memperkirakan, Rezim Suriah untuk menuai keuntungan mereka memperlakukan penculikan paksa secara besar-besaran terhadap rakyat Suriah. Demi meningkatkan keuntungannya rezim meminta tebusan kepada anggota keluarga yang ditahan paksa tersebut.

"Praktek-praktek yang dilakukan rezim Assad merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan," tutur organisasi HAM ini sebagaimana di lansir situs al-Arabiya pada Kamis, (05/11/2015).

Menurut organisasi dalam laporan yang dirilis, penculikan paksa di Suriah untuk menuai keuntungan negara ini begitu sistematis dalam skala besar. Kejahatan terhadap kemanusiaan ini terlihat dengan munculnya pasar-pasar gelap dengan penipuan di sela-sela praktek kejahatan ini. Rezim memanfaatkan dengan menculik kerabat korban yang mereka cintai sehingga mendapat keuntungan dengan pertukaran uang yang banyak.

"Kasus kejahatan penculikan ini mencapai tingkat yang mengerikan. Laporan Suriah HAM yang terdokumentasi, setidaknya sebanyak 65 ribu orang telah hilang sejak tahun 2011, termasuk 58 ribu korban dari warga sipil," ungkap organisasi.

Dalam hal ini direktur program organisasi Timur Tengah dan Afrika Utara, Philip Luther menanggapi, "Kejahatan ini telah menghancurkan kehidupan banyak orang. Penculikan paksa adalah mesin ekonomi suap pasar gelap yang kuat dan perdagangan ini merupakan penderitaan rasa sakit bagi keluarga yang kehilangan anggota keluarganya."

Menurut laporan peneliti di organisasi Nakulat Boland, ada banyak bukti seperti yang ditegaskan yang menegaskan bahwa rezim Suriah mengambil keuntungan tebusan uang dari pihak keluarga yang menjadi korban. Dia melanjutkan, praktek-praktek tersebut telah menyebar luas, permasalahannya hal itu begitu sulit untuk diyakinkan kepada pemerintah global, yang mana mereka membiarkan hal itu tanpa melakukan tindakan untuk menghentikan kekejaman tersebut.

"Jumlah yang dibayar dari suap tersebut senilai antara ratusan atau puluhan ribu dolar oleh keluarga korban yang begitu cemas walau hanya demi mengetahui keberadaan korban atau hanya untuk melihat apakah mereka masih hidup atau tidak," sebagaimana di lansir dalam laporan tersebut.

Menurut laporan, beberapa keluarga korban dipaksa untuk menyerahkan tabungannya yang mereka kumpulkan demi membayar jumlah uang suap kepada pialang, bahkan terkadang mereka mendapatkan informasi yang salah. Salah satunya diceritakan, bahkan seseorang terpaksa meminjam lebih dari  $ 150.000, namun upayanya gagal walau hanya untuk mengetahui keberadaan dari tiga bersaudaranya yang hilang pada tahun 2012 lalu.

Luther menyerukan atas dewan keamanan PBB untuk menanggapi situasi di Suriah dengan merujuk pada laporan-laporan file terkait Suriah. Dia meminta Mahkamah Pidana Internasional untuk memberikan sanksi yang ditargetkan dan tekanan kepada pemerintah untuk mengakhiri penculikan paksa ini.

Dia mengatakan, suatu hal yang unik dengan bujukan Rusia atas rezim Assad untuk mengakhiri kampanye penculikan paksa ini. "Negara yang mendukung rezim Suriah terutama Iran dan Rusia dalam hal ini berkampanye demikian, setidaknya hal itu untuk cuci tangan mereka dari kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang dalam mendukung rezim." pungkasnya.

Penulis  : Hafis Syarif
Sumber : Al-Arabiya, BBC

No comments

Powered by Blogger.