Tidak Terima Tindakan ISIL, Rusia Siapkan Sistem Rudal Untuk Serang Suriah
Panglima Perang Angkatan Udara Rusia pada Kamis 5/11 mengatakan, bahwa Rusia akan mengirim pesawat dengan sistem rudal untuk memperkuat dan melindungi pasukan udaranya di Suriah. Kolonel Jenderal Voktor Bhundarev menambahkan, bahwa pasukannya bisa saja diculik di negara tetangga Suriah dan memanfaatkannya untuk serang balik ke pasukan Rusia.
Kolonel Jenderal Voktor Bhundarev juga mengatakan kepada koran Bondarev Komsomolskaya Pravda, "kami pikir, semua hal (yang dilakukan) berisiko. Oleh sebab itu, kami tidak hanya menambah pasukan, jet tempur, helikopter tetapi juga sistem rudal".
Ditambah lagi, ISIL telah menegaskan untuk kedua kalinya dalam pesan suara pada hari Rabu kemarin, bahwa merekalah yang bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat Rusia, Sabtu lalu di Utara Sinai. Meskipun pernyataan ISIL tersebut belum bisa dibuktikan. Hal itu menjadi pukulan telak bagi Rusia.
Dalam pesan yang disebarkan melalui akun jihad di twitter ISIL mengatakan, "matilah dengan kemarahan kalian ..... dengan ridho Allah kami telah menjatuhkan pesawat tersebut dan tidak ada kewajiban bagi kami untuk mengungkap mekanisme penyerangan itu".
ISIL menambahkan, "jika Allah berkehendak, maka kami akan mempublikasikan mekanisme jatuhnya pesawat tersebut saat kami inginkan dan sesuai penglihatan kami".
Kelompok ISIL wilayah Sinai mengklaim telah menembak pesawat Rusia, setelah 23 menit lepas Landas Udara Sharm El-Syaikh dalam perjalanan ke St.Petrsburg, Rusia dan menewakan 224 orang didalamnya termasuk awak kabin.
Dalam pernyataan ISIL, serangan tersebut dilakukan sebagai bentuk balasan intervensi Rusia di Suriah. Semenjak insiden yang menewaskan 224 jiwa itu, peneliti mencoba mencari tahu sebab jatuhnya pesawat tersebut. Apakah karena kecelakaan atau hasil tindakan yang disengaja.
Penulis: Syafei Irman
Sumber:arabi21
Kolonel Jenderal Voktor Bhundarev juga mengatakan kepada koran Bondarev Komsomolskaya Pravda, "kami pikir, semua hal (yang dilakukan) berisiko. Oleh sebab itu, kami tidak hanya menambah pasukan, jet tempur, helikopter tetapi juga sistem rudal".
Ditambah lagi, ISIL telah menegaskan untuk kedua kalinya dalam pesan suara pada hari Rabu kemarin, bahwa merekalah yang bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat Rusia, Sabtu lalu di Utara Sinai. Meskipun pernyataan ISIL tersebut belum bisa dibuktikan. Hal itu menjadi pukulan telak bagi Rusia.
Dalam pesan yang disebarkan melalui akun jihad di twitter ISIL mengatakan, "matilah dengan kemarahan kalian ..... dengan ridho Allah kami telah menjatuhkan pesawat tersebut dan tidak ada kewajiban bagi kami untuk mengungkap mekanisme penyerangan itu".
ISIL menambahkan, "jika Allah berkehendak, maka kami akan mempublikasikan mekanisme jatuhnya pesawat tersebut saat kami inginkan dan sesuai penglihatan kami".
Kelompok ISIL wilayah Sinai mengklaim telah menembak pesawat Rusia, setelah 23 menit lepas Landas Udara Sharm El-Syaikh dalam perjalanan ke St.Petrsburg, Rusia dan menewakan 224 orang didalamnya termasuk awak kabin.
Dalam pernyataan ISIL, serangan tersebut dilakukan sebagai bentuk balasan intervensi Rusia di Suriah. Semenjak insiden yang menewaskan 224 jiwa itu, peneliti mencoba mencari tahu sebab jatuhnya pesawat tersebut. Apakah karena kecelakaan atau hasil tindakan yang disengaja.
Penulis: Syafei Irman
Sumber:arabi21
Post a Comment