Header Ads

Koalisi Suriah : Rusia Berencana Pendudukan Jangka Panjang di Suriah

KOALISI Nasional untuk kekuatan revolusi dan oposisi Suriah mengatakan, sepertinya Rusia merencanakan pendudukan jangka panjang di Suriah dan akan menciptakan bidang-bidang yang memberikan pengaruh di sana. Terlihat Rusia kini telah mentransfer banyak pasukan dan peralatan militernya.

"Rencana tersebut diperkirakan setelah Rusia mengumumkan transfer sistem pertahanan udara canggih dalam hal itu," pernyataan koalisi dalam jumpa pers pada kamis, (05/11).

Koalisi melanjutkan, selain agresi Rusia terhadap rakyat Suriah yang menewaskan ratusan korban, kini Rusia mentransfer lebih banyak pasukan dan peralatan militer kembali untuk pangkalan udaranya dan bandara yang telah mereka duduki di bagian barat Suriah.

Klaim Rusia yakni untuk melawan terorisme, namun intervensinya menuju ke sebuah pekerjaan panjang, lalu upayanya untuk membagi-bagi Suriah, dan penciptaan bidang berpengaruh. Jelas ini benar-benar bertentangan dengan janji Rusia di Jenewa dan Wina yakni untuk mempertahankan kesatuan negara Suriah dan menghormati kedaulatannya.

Koalisi meminta pemerintah Rusia untuk segera menarik pasukannya dari seluruh wilayah Suriah. Dia juga memperingatkan bila kelanjutan intervensi Rusia terus berlanjut, maka mereka akan memperlakukan sebagai penguasa pendudukan terhadap rakyat Suriah dan hal itu ditangani dengan persediaan mereka yang sudah tersedia.

Di sisi lain ketua koalisi nasional untuk revolusi Suriah dan pasukan oposisi, Khaled Khoja menyampaikan dari hasil delegasi koalisi dengan Menlu Inggris Philp Hammond dan penasehat keamanan nasional, serta Sekretaris Negara untuk Pembangunan Internasional, Justin Grannag pada kamis kemarin, "perlindungan warga sipil harus menjadi fokus dari setiap proses politik yang bertujuan mencari solusi politik di Suriah." lanjutnya "solusi ini tidak akan mungkin selama warga sipil Suriah di bunuh di tangan rezim Assad dan Rusia dengan sistem serangan udara terutama."

Hasil delegasi tersebut sepakat bahwa invasi Rusia di Suriah serius dan memiliki kontraproduktif. "Alih-alih memperkuat melawan "IS", namun faktanya serangan diluncurkan terhadap warga sipil dan tentara oposisi Suriah," ujar Khoja.

Melihat krisis pengungsi Suriah, Khoja juga meminta dalam pertemuan itu kepada pemimpin Inggris agar memainkan peran utama dalam perumusan kebijakan yang komprehensif dan kondusif untuk menerima jumlah terbesar pengungsi di Uni Eropa serta untuk mengamankan tempat tinggal sementara bagi mereka. Harapannya partisipasi dari semua negara anggota, agar membentuk pembentukan rute aman untuk Uni Eropa demi melemahkan penyelundup, pembunuh dan imigran ilegal, serta bantuan lebih besar untuk negara-negara di sekitar Suriah untuk membantu sebagian besar pengunsi.

Penulis  : Hafis Syarif
Sumber : Al-Arabiya al-Jadid, Al-Jazeera

No comments

Powered by Blogger.