Header Ads

Pasukan Israel : Kami Akan Menembakkan Gas Sampai Kalian Mati

Polisi perbatasan Israel, menanggapi para pelempar batu di sebuah kamp pengungsi dengan mengancam "Kami adalah tentara pendudukan dan jika kalian terus melempar batu, kami akan tembakkan gas sampai kalian mati."

Dalam video satu menit yang direkam pada hari Kamis (05/11) oleh penduduk kamp pengungsi Aida di Tepi Barat itu, terlihat seorang perwira perbatasan Israel berbicara dalam bahasa Arab, ia mengancam penduduk melalui loudspeaker, dari atas jeep drive Israel saat melewati pemukiman warga, seperti dilansir kantor berita Sputnik.


"Wahai orang-orang kamp pengungsi Aida, kami adalah pasukan Israel, jika kalian tetap melempar batu, maka kami akan melawan kalian dengan gas sampai kalian semua mati, tak peduli itu Anak-anak, pemuda, atau bahkan orang-orang tua -... kalian semua akan mati dan Kami tidak akan membiarkan salah satu dari kalian tetap hidup," ancam tentara israel melalui speaker jeep.

Sebelum hari itu, polisi perbatasan Israel telah menahan seorang pemuda 25 tahun, yang akhirnya dibebaskan, sebagaimana Al Jazeera melaporkan.

"Kami telah menangkap salah satu dari kalian, dia dengan kami sekarang. Kami menangkapnya dari rumahnya, dan kami akan menyembelih dan membunuhnya dihadapan kalian jika kalian terus melempar batu," tambah tentara Israel itu.

"Pulanglah kalian atau kami akan tembakkan gas sampai kalian dan keluarga kalian mati, anak-anak kalian, semua orang -. Kami akan membunuh kalian."

Yazan Ikhlayel (17) yang merekam video itu sesaat setelah pasukan Israel menyerbu kamp pengungsi selama protes terhadap tentara yang terus menembakkan gas air mata.

"Hal yang paling penting yang saya ingin ketika orang melihat video ini adalah untuk menyadarkan apa yang dimaksud 'demokrasi' bagi Israel," kata Ikhlayel pada Middle East Eye.

"Mereka memaksakan itu bagi kami sekarang, mereka adalah penindas - mereka menyebut kami sebagai pemberontak." Ini adalah bukti, ini negara apartheid, tidak demokratis sama sekali. "

Tentara perbatasan yang membuat ancaman itu telah diskors, sebagaimana dilansir Times of Israel.


Penulis : Jundii Al Kayyis
Sumber : World Bulletin

No comments

Powered by Blogger.