Header Ads

Russia Usulkan Tujuh Poin Untuk Perdamaian di Suriah

PEMERINTAH Rusia telah mengusulkan rencana perdamaian untuk Suriah dengan memenuhi tujuh poin, menjelang perundingan internasional berikutnya dijadwalkan akan diselenggarakan di Jenewa  pada 13 November mendatang.

Seperti dilansir dari anadolou agency pada (05/11), aspek yang paling penting dari rencana tersebut adalah penggulingan Bashar Assad setelah transisi pengganti telah dibuat.

Tak lama setelah pembicaraan telepon Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Rabu kemarin, bahwa pers Rusia di Kremlin bisa mengubah posisi rezim Assad.

tujuh poin tersebut berisi: 

1. Akan ada dua kategori untuk oposisi bersenjata Suriah: Mereka yang bersedia untuk masuk ke dalam negosiasi dengan Bashar al-Assad dan mereka yang akan melanjutkan perlawanan bersenjata.

2. Sebuah gencatan senjata akan terjadi antara rezim Assad dan kelompok oposisi jika tidak bersedia berunding dengan rezim. Serta akkan ada penghentian total pengiriman senjata yang dibuat untuk oposisi Suriah.

3. Negosiasi akan diadakan antara kelompok oposisi dan perwakilan dari Tentara Suriah Bebas. Dialog ini harus menghasilkan kesepakatan amnesti umum dan pembebasan semua tahanan, dan persiapan untuk pemilihan presiden dan parlemen awal untuk membentuk pemerintahan rekonsiliasi nasional yang mewakili semua kelompok harus dibuat. Konstitusi Suriah harus diubah untuk transfer kekuasaan dari presiden untuk perdana menteri.

4. Rusia harus menyediakan jaminan bahwa Assad tidak akan berpartisipasi dalam pemilihan presiden berikutnya secara pribadi, tetapi mungkin mencalonkan seseorang dari keluarganya atau orang-orang dekatnya.

5. Semua kelompok oposisi bersenjata dan milisi pro-Iran harus berasimilasi ke dalam tentara nasional Suriah.

6. Rusia akan menjamin amnesti penuh untuk semua peserta dari kelompok oposisi bersenjata selama oposisi setuju untuk mengorbankan pilihan untuk menuntut Assad dan keluarganya.

7. Kehadiran militer Rusia akan terus di Suriah melalui resolusi khusus Dewan Keamanan PBB sebagai penjamin pelaksanaan perjanjian penyelesaian dicapai.

Aspek penting dari rencana karena eskalasi konflik empat tahun yang telah menelan korban 250.000 jiwa , akan berhenti . " Rusia ingin melihat perundingan perdamaian untuk membuat kemajuan antara dua pihak tersebut. Hal ini berusaha untuk mempromosikan solusi politik , " kata Vladimir Florov, penasehat pemerintah Russia.

Penulis: Taufiq

Sumber : anadolou agency

No comments

Powered by Blogger.