Header Ads

Intervensi militernya di Suriah, Rusia Alami Tekanan Menyusutnya Ekonomi Negaranya


MENINGKATNYA biaya operasi militer Rusia di Suriah dari hari ke hari menjadi tekanan baru bagi Rusia. Tekanan tersebut di saat ekonomi Rusia menyusut atas sanksi Internasional keterkaitan intervansinya di Suriah dan penurunan harga minyak.

Analis senior Alex Ksarov mengatakan di Research Foundation International (IHS) London, biaya operasi militer Rusia di Suriah untuk periode bulan September dan Oktober lalu mencapai kisaran antara delapan puluh US dollar dan 115 juta dollar. Hal itu sebagaimana dilansir melalui situs berita al-Jazeera pada Selasa, 10/11/2015.

"Angka-angka yang disebutkan termasuk dari dua puluh hari pertama atas operasi militer Rusia di Suriah. Saya yakin bahwa peningkatan belanja militer Rusia mungkin memberikan tekanan kepada perokonomian negaranya," ujar Ksarov.

Menurut data dari lembaga, biaya atas serangan udara Rusia dan militernya yang dikerahkan di Suriah mencapai kisaran antara 2,4 dan 4 juta dolar sehari. Adapun data biaya harian penerbangan jet tempur Rusia pada tingkat per 90 puluh menit dan juga helikopternya dalam satu jam mencapai biaya sebesar 710.000 dolar. Begitupula amunisi dan bom untuk pesawat tempurnya dalam seharinya diperkirakan biaya sekitar 750 ribu dolar.

lembaga melanjutkan, peningkatan biaya juga terlihat dari total biaya logistik untuk sekitar 1500 militer Rusia di Suriah mencapai 440 ribu dolar. Ditambah lagi dengan biaya harian dari masing-masing unitnya yang beroperasi di Tartus, Mediterania, Suriah dan di daerah laut Kaspia mencapai biaya sekitar 200 ribu dolar. Sementara meningkat pula biaya pengeluaran harian untuk operasi intelejen, komunikasi dan hal-hal logistik lainnya sebesar 250 ribu dolar.

Adapun pandangan lain yang berbeda dari Harpatolo Sodikov pihak pengamat dari pusat penilitian politik-militer internasional di Moskow mengatakan, "operasi militer Rusia di Suriah tidak mempengaruhi secara efektif pada perekonomian negara."

"Saya berpikir bahwa operasi militer Rusia di Suriah tidak akan mempengaruhi perekonomian negara. Sebab, anggaran militer terpisah dari anggaran industri pertahanan, serta Rusia merupakan negara yang memproduksi senjata dan amunisi seperti negara industri militer besar lainnya," bantah Sodikov.

Sebaliknya dari pernyataan Sodikov, pendiri Rusia Sergey Davidis mengatakan bahwa intervensi militer Rusia di Suriah akan memiliki efek pada perekonomian negara. Meskipun Rusia tidak menunjukkan biayanya untuk di Suriah, sebab Rusia dalam keadaan perang yang besar.

"Ini berarti bila alokasi anggaran terbesar bertuju kepada industri militer dan berkurangnya ketentuan untuk pelayanan sosial. Operasi militer Rusia di Suriah berdampak atas anggaran negara bila tercemin pada pengeluaran untuk warga negara, meskipun hal ini tidak begitu nampak berdampak pada anggaran negara," pungkasnya.

Penulis  : Hafis Syarif
Sumber : Al-Jazeera

No comments

Powered by Blogger.