Header Ads

Kurang dari Sebulan, Tentara Israel Telah Membunuh 54 Warga Palestina

Semenjak dimulainya intifadhoh ketiga pada awal oktober 2015, 54 warga Palestina tewas dan ribuan lainnya luka-luka dan mengalami sesak napas. Para korban itu berasal dari Tepi Barat, Jalur Gaza,dan Al-quds. Korban tidak hanya terdiri dari orang dewasa akan tetapi juga terdapat anak-anak dan wanita. Dikutip dari Departemen Kesehatan Palestina, 12 anak-anak dan wanita hamil serta para tahanan tewas, dalam kurun waktu kurang dari sebulan akibat serangan tentara Israel.

Departemen Kesehatan Palestina dalam konferensi pers pada Kamis,(22/10) menjelaskan bahwa 12 anak-anak  meninggal dan 391 anak-anak luka-luka. Selain itu, 38 warga meninggal di Tepi Barat, 15 warga di jalur Gaza. Diantara mereka terdapat wanita hamil dan anaknya yang berumur setahun. Seorang pemuda juga dikabarkan tewas di daerah Negev, dalam jalur hijau. Beberapa tawanan  pun harus kehilangan nyawa akibat kelalaian tim medis.

Menteri Kesehatan Palestina menjelaskan semenjak awal Oktober 2015, 1900 warga Palestina mengalami luka akibat tembakan senjata api, peluru karet, pemukulan dan luka bakar. Sementara itu, lebih dari 3.500 warga mengalami sesak napas akibat gas beracun.

Menteri Kesehatan juga menambahkan, di Gaza korban mencapai 630 orang diantara mereka 290 terkena tembakan senjata api dan 69 terkena peluru karet dan sisanya terkena gas beracun. Semua korban sudah dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit untuk pengobatan.

Dijelaskan juga, bahwa 251 anak-anak Palestina menjadi korban saat berhadapan dengan tentara Israel di Tepi Barat. Diantara mereka, 122 anak-anak tertembak senjata api, 89 lainnya mengalami luka akibat peluru karet, 17 orang terkena gas air mata dan 25 orang anak-anak terluka akibat pemukulan oleh tentara dan warga Israel.

Di Jalur Gaza 140 anak-anak dan 4 orang wanita mengalami luka-luka saat berhadapan dengan tentara Israel.

Sejak awal Oktober 2015, bentrokan antara pemuda Palestina dan pasukan Israel pecah akibat desakan dari para pemukim Yahudi yang terus-menerus memaksa masuk ke al-Aqsa. Padahal, pemukim Yahudi telah diizinkan untuk mengunjungi Tembok Ratapan sebagai tempat suci agama Yahudi. Namun, pemukim Yahudi tetap memaksa masuk ke komplek Masjid Al-Aqsho.

Penulis : Syafei Irman
Sumber :arabi21

No comments

Powered by Blogger.