Header Ads

Intervensi Militer Rusia di Suriah Tidak Akan Menyelamatkan Bashar Assad

PRESIDEN Prancis Francois Hollande mengatakan intervensi militer Rusia di Suriah tidak akan menyelamatkan Presiden Bashar al-Assad. Hal itu beliau sampaikan di Brussels saat selepas pertemuan puncak Uni Eropa menyerukan transisi politik untuk pemimpin baru di Suriah pada Jum'at, 16 Oktober 2015.

"Hal ini sangat jelas menyatakan bahwa Bashar tidak bisa menjadi masa depan. Kita harus pergi secepat mungkin untuk transisi politik," kata Hollande dalam konferensi pers setelah pertemuan puncak di Brussels.

Hollande melanjutkan meskipun intervensi Rusia tidak akan menyelamatkan kepemimpinan Bashar, namun dari sudut lain perannya dapat meningkatkan rezim di Suriah.

"Intervensi Rusia dari sudut pandang lain dapat meningkatkan rezim, tetapi tidak akan menyelamatkan Bashar," tambahnya.

Walaupun demikian Rusia tetap meluncurkan serangan udaranya di berbagai wilayah Suriah. Serangan terbaru ditargetkan Damaskus, Idlib, Hama, Deir Ezzor, dan provinsi Aleppo. Serangan tersebut guna membantu Bashar Assad dalam memerangi "Daish" dan mempertahankan kekuasaannya. Namun faktanya serangan tersebut menuai kecaman karena dinilai memakan banyak korban dari warga sipil dan menuai konflik semakin memanas.

Setidaknya Lebih dari 245.000 orang telah tewas di Suriah sejak pertempuran pecah pada Maret 2011, dan lebih dari empat juta telah meninggalkan negara mereka.

Francois Hollande memperingatkan bahwa jika koalisi gagal mencapai misinya, terorisme akan menjadi ancaman bagi seluruh wilayah.

Penulis   : Hafis Syarif
Sumber  : https://goo.gl/upvaU2http://goo.gl/pBTCvW


No comments

Powered by Blogger.