Header Ads

Soal Suriah, Perwakilan PBB:Warga Suriah Tidak Menginginkan Kepemimpinan Assad

SOHAFY, Suriah - Amerika Serikat tidak mempercayai bahwa rakyat Suriah tidak ingin Presiden Bashar Al-Assad sebagai pemimpin mereka lagi, bersumber dari Dubes AS untuk PBB, Nikki Haley, Senin (3/4).

Haley ditanya tentang pernyataan Menlu AS, Rex Tillerson di ibukota Turki, Ankara pada Kamis lalu, saat ia mengatakan bahwa status Assad akan diputuskan oleh rakyat Suriah.

Ia mengatakan itu bukan berarti Amerika Serikat akan menerima Assad berpartisipasi dalam pemilu mendatang.

“Ini yang tidak terpikirkan oleh kami, orang-orang tidak menginginkan (kepemimpinan) Assad lagi, kami berpikir bahwa ia akan menjadi seseorang yang memiliki visi,”kata Haley, saat konferensei pers mewakili presiden AS di Dewan Keamanan PBB bulan April.

“Kami tidak memiliki cinta untuk Assad. Kami telah melakukan hal yang sangat jelas. Kami berpikir bahwa ia telah menjadi halangan untuk perdamaian dalam waktu yang lama. Ia penjahat perang, apa yang dia lakukan kepada warganya tidak lebih dari hal yang menjijikan,”katanya.

Ia kemudian mengatakan kepada ABC News pada hari Ahad, Assad adalah prioritas bagi Amerika Serikat untuk dibawa ke pengadilan.

Sebuah tindakan keras oleh Assad terhadap demonstran pro-demokrasi pada 2011 menyebabkan perang sipil. Dan militan IS telah menggunakan kekacauan untuk merebut wilayah di Suriah dan Irak. Setengah dari Suriah, yaitu sebanyak 22 juta orang telah tumbang dan lebih dari 400.000 tewas.

Pemerintahan mantan Presiden Barack Obama, di tahun itu juga, memfokuskan pada pencapaian kesepakatan dengan Rusia untuk melihat akhir dari Assad, meskipun alih-alih memfokuskan untuk memerangi militant IS.

Gedung Putih mengatakan pada hari Jumat bahwa fokus AS adalah mengalahkan militan IS.

“Tujuan kami adalah untuk melakukan apa yang kami butuhkan untuk mengalahkan IS. Saya tidak tahu bahwa tujuan kami adalah berbicara dengan Assad untuk hal itu,”kata Haley, Senin.

“Sekarang hal tersebut dapat diubah dan peraturan dapat disesuaikan, tetapi sekarang Assad bukanlah orang nomor 1 untuk diajak bicara,”kata Haley, ia juga menambahkan bahwa Amerika Serikat mendukung pembicaraan damai yang dipimpin PBB.

Oleh : Azzam Barbarossa


Sumber : Middle East Monitor

No comments

Powered by Blogger.