Presiden Palestina Temui Utusan Trump Saat KTT Arab
SOHAFY, Palestina - Presiden Palestina, Mahmoud Abbas telah bertemu dengan salah
satu utusan Presiden AS, Donald Trump di sela-sela pertemuan KTT Arab dengan
Gedung Putih guna mencari cara untuk memulai kembali perundingan
Israel-Palestina.
GreenBlatt, selaku utusan presiden AS mengatakan di akun
Twitternya, ia mengadakan “pertemuan yang sangat positif” dengan Abbas
menjelang KTT di resor Sweimeh, Laut Mati, Yordania.
“Lanjutan diskusi mengenai bagaiaman membuat kemajuan nyata
pada pertadamaian,”katanya.
Pembicaraan Abbas di Gedung Putih diharapkan untuk mengikuti
kunjungan Presiden Mesir, Abdel Fattah AL-SISI, yang dijadwalkan pada 3 April
mendatang. Raja Yordania, Abdullah II juga diharapkan ikut hadir.
Mesir dan Yordania adalah dua negara Arab yang telah
menandatangin perjanjian perdamaian dengan Israel dan kemungkinan akan dianggap
sebagai pemain kunci dalam setiap upaya perdamaian baru.
“Semua pertemuan ini akan memiliki dampak positif pada polemik
Palestina,”kata Abbas.
Sebuah inisiatif perdamaian Arab mulai dicanangkan kembali
setelah pada 2002 telah menawarkan normaliasi hubungan dengan Israel dalam
pertukaran. Demi menyelesaikan konflik Israel-Palestina yang sudah terjadi
selama puluhan tahun.
Trump mengatakan, pihaknya akan tertarik dalam mengejar
beberapa bentuk inisiatif perdamaian yang bersifat regional.
Baru-baru ini terjadi ketegangan antara Abbas dan Al-Sisi,
namun persiden Palestina tersebut mengatakn kepada wartawan, ia telah diyakini
oleh menlu Arab dari persatuan hak-hak Palestina.
Trump telah mengirimkan sinyal campuran atas bagaiaman ia
akan mengatasi konflik Israel-Palestina.
Ia melemparkaan ketidakpastian dalam upaya tahunan
internasional untuk mendorong solusi dua negara dalam konflik, ketika ia bertemu
PM Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih bulan lalu.
Pada pertemuan itu, Trump berselisih dengan puluhan tahun
kebijakan AS dengan mengatakan ia tidak terikat dengan solusi dua negara yang
sedang konflik tersebut serta akan terbuka dengan salah satu negara jika itu
berarti perdamaian.
Tapi ia juga menyerukan Israel untuk menahan pertambahan
pendirian pemukiman Yahudi.
Utusan PBB Timur Tengah, Nickolay Mladenov mengatakan pekan
lalu, Israel telah mengabaikan resolusi Dewan Kamanan yang disetujui pada bulan
Desember. Yang berisi perintah untuk menghentikan pembangunan pemukiman yahudi
di wilayah palestina yang dikuasai Israel.
Sebuah poling yang dirilis oleh sayap kanan think tank
Israel pada Rabu menemukan bahwa kesediaan warga Yahudi Israel untuk menyetujui
penarikan dari Tepi Barat. Sebagai bagian dari kesepakatan damai telah menurun
dari 60 persen pada tahun 2005 menjadi 36 persen pada tahun 2017.
Oleh : Azzam Barbarossa
Sumber : World Bulletin
Post a Comment