Mesir Gunakan Serangan Cyber untuk Targetkan LSM
SOHAFY, Mesir- Menurut sebuah penyelidikan bersama yang dilakukan
Egyptian Initiative for Personal Right (EIPR) dan Citizen Lab, kelompok HAM
Mesir menjadi target operasi militer phising berskala luas yang diduga
dipimpin oleh Badan Intelijen Mesir.
Laporan yang berjudul “Nil Phish”, mengatakan serangan
terjadi selama beberapa bulan terakhir dan bahkan baru-baru ini terjadi pada
tanggal 31 Januari.
“Saya tidak ragu bahwa ini adalah salah satu lembaga negara
atau tahap operasi sangsi-lembaga,”kata Gasser Abdel Razek, direktur eksekutif
EIPR. “Siapa lagi yang akan tertari dan bersedia untuk menginvestigasikan waktu
dan usaha dalam jenis rekayasa social yang terkoordinasi kecual negara?”
Meskipun Citizen Lab tidak sampai pada kesimpulan yang sama,
karena penyelidikan didasarkan pada aspek teknis saja, salah satu
kontributornya mengatakan “kecanggihan itu dalam penipuan darpada dalam
teknologi.”
John Scott-Railton, seorang peneliti senior di Citizen Lab
melanjutkan,”Apa yang membedakan operasi ini adalah sejauh mana hal itu
dikaitkan kepada hal-hal yang terjadi pada hari ke hari, jam ke jam di Mesir.
Sebuah contoh utama terjadi pada tanggal 7 Desember, ketika
Azza Soliman, seorang tokoh pengacara dan advokat hak-hak perempuan, tiba-tiba
ditangkap di rumahnya. Hanya berselang beberapa jam setelah dia ditahan, staf
dibeberapa LSM menerima email menyamar sebagai dari Dropbox dengan file PDF
yang mengaku laporan polisi pada penangkapan Soliman. Untuk melihat file,
target harus memasukkan password Dropbox mereka ke dalam bentuk yang
benar-benar dikendalikan oleh operator yang melakukan serangan.
“Waktu menunjukkan koordinasi pemerintah yang kuat,”kata
Ramy Raoof, peneliti teknolog senior di EIPR yang bekerja pada penyelidikan. “Tidak
ada yang akan mampu mengerahkan serangan semacam ini menggunakan perintah
penangkapan Assa Soliman yang cepat kecual mereka tahu sebelumnya bahwa
penangkapan itu akan terjadi."
Sejak kudeta militer pertama pada presiden yang terpilih
secara demokratis, Muhammad Mursi, Mesir telah menyaksikan apa yang yang secara
luas digambarkan sebagai “tindakan keras yang belum pernah terjadi sebelumnya”
pada kedua masyarakat sipil dan perbedaan pendapat.
Hingga saat ini, puluhan ribu aktivis masih dipenjara dalam
kurun waktu yang lama karena penentangan mereka terhadap kudeta yang dilakukan
junta militer Mesir yang dipimpin oleh Abdel Fattah Al-Sisi.
Oleh : Azzam Barbarossa
Post a Comment