Header Ads

Tiga Negara Ini Siap Tanggulangi Imigran Suriah Yang Semakin Membeludak

TURKI, Bulgaria dan Yunani ditetapkan untuk menaggulangi masalah imigrasi yang tidak teratur sebagai bagian dari proyek yang disiapkan oleh Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM).

Seperti dilansir dari world bulletin pada jum'at (06/11), perwakilan dari tiga negara akan datang bersama-sama sebagai bagian dari proyek 'Daerah Kerjasama Perbatasan dan Manajemen antara Turki, Yunani dan Bulgaria Proyek' dan mendiskusikan kolaborasi antara tiga negara itu, menurut seorang pejabat IOM.

Emrah Guler, seorang petugas proyek IOM di Turki, mengatakan bahwa proyek dengan anggaran sebesar € 1.800.000 [$ 2.000.000], akan berlangsung selama 18 bulan.

"Pertukaran informasi sangat penting antara negara-negara tetangga dalam imigrasi yang sudah tidak teratur. Jika tiga negara bekerja tanpa pengetahuan satu sama lain, maka akibatnya tidak bisa membedakan antara imigran gelap dan pengungsi," kata Guler.

Guler menambahkan bahwa proyek tersebut akan mencegah migrasi tidak teratur dengan bantuan pertukaran informasi antara tiga negara.

"Pertukaran informasi antara tiga negara telah meningkat hari ini sementara itu terlalu terbatas dua atau tiga tahun lalu," tambahnya.

Pembantaian di Suriah telah menewaskan lebih dari 250.000 orang sejak 2011 dan membuat warga negara sumber tunggal terbesar di dunia menjadi pengungsi dan orang terlantar.

Sekitar 3,9 juta warga Suriah telah menjadi pengungsi dan setidaknya 7,6 juta telah terlantar, menurut angka PBB.

Turki kini menjadi negara penerima pengungsi terbesar di dunia dengan lebih dari dua juta pengungsi Suriah berada di wilayahnya.

Menurut badan bantuan PBB, sekitar 13,5 juta orang di Suriah sekarang membutuhkan bantuan kemanusiaan dan perlindungan.

Penulis: Taufiq

Sumber:  world bulletin

No comments

Powered by Blogger.