Header Ads

Sebut Sumber Konflik, Israel Memblack List Pejuang Al-Qassam

ISRAEL memblack list sayap utara Gerakan Islam atau yang akrab dengan brigade Al-Qassam pada hari Selasa. Israel menuduh mereka telah  mengobarkan pemberontakan di Yerusalem, terutama komplek Al-Aqsa yang telah terjadi kerusuhan mematikan sejak hari minggu.

"Setiap orang yang mengikuti organisasi ini atau yang menyediakan jasa untuk itu atau yang bertindak dalam kerangka yang untuk selanjutnya melakukan tindak pidana yang diancam dengan hukuman penjara," kata sebuah pernyataan pemerintah.

Gerakan ini sebagia besar bergerak di Israel utara. merka selalu berada di garis depan dalam membela komlek Al-Aqsa. Karena, banyak orang Palestina mengatakan bahwa Pasukan Israel meningkatkan serangan ke tempat tersebut, yang memang komplek tersebut dianggap situs paling suci ketiga dalam islam. Namun, orang yahudi menganggap bahwa itu adalah situs tersuci mereka. Yahudi menyebutnya Temple Mount.

Polisi dan agen Shin Bet (layanan keamanan dalam negeri) menggerebek kantor gerakan dan 17 organisasi terkait di masyarakat Palestina di Israel pada hari Selasa, kata polisi. Mereka menyita uang tunai, dokumen dan komputer.

Pemerintah menuduh cabang utara gerakan dari memicu gelombang kekerasan di Israel dan wilayah Palestina yang telah menewaskan 12 warga Israel tewas sejak 1 Oktober dan 82 di sisi Palestina.

Selama beberapa hari berturut-turut pada bulan September, pasukan Israel berulang kali menyerbu kompleks sambil membantu orang-orang Yahudi untuk mengunjungi lokasi selama liburan.

Pada tahun 1967, setelah aneksasi Israel atas Yerusalem Timur, Israel membuat perjanjian dengan Endowment Islam. Sebuah badan agama di bawah pemerintahan Yordania yang  memiliki kontrol dari situs, bahwa non-Muslim dilarang berdo'a di kompleks Al-Aqsa.

Pemerintah Israel telah berulang kali membantah rencana untuk mengubah aturan.

"Cabang utara Gerakan Islam telah melakukan kampanye hasutan untuk melakukan kekerasan selama bertahun-tahun berdasarkan kebohongan bahwa' Al-Aqsa Mosque berada dalam bahaya' dan tuduhan palsu bahwa Israel ingin merugikan masjid dan melanggar status quo , "kata pernyataan pemerintah.

"Kegiatan ini telah memicu kenaikan signifikan dalam ketegangan di Temple Mount."

Selama 20 tahun terakhir, sayap utara telah mengadakan konferensi tahunan di bawah slogan "Al-Aqsa dalam bahaya", memperingatkan bahwa Israel berencana untuk menghancurkannya untuk membangun sebuah kuil di tempatnya.

Bulan lalu, pemimpin sayap, Raed Salah, dijatuhi hukuman 11 bulan penjara atas tuduhan menghasut kekerasan di kompleks masjid dalam pidato tahun 2007.

Penulis: Taufiq

Sumber: MEE

No comments

Powered by Blogger.