Header Ads

Anomali Pendekar HAM dan Presiden Kita

Belakangan ini saya mendengar kabar bahwa ribuan orang telah membakar gereja di aceh, lebih tepatnya di Desa Sukamakmu, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil, Aceh, Selasa, 13 Oktober 2015. Aksi tersebut disinyalir akibat gereja tersebut tidak memiliki izin.

Mendengar kasus tersebut perintah segera melakukan tindakan cepat tanggap atas kasus tersebut, mempreteli siapa dalang di balik pembakaran gereja tersebut.

Bahkan di twiter Jokowi berceloteh tentang simpatinya pada kasus tersebut. itu menunjukkan betapa pedulinya pemerintah terhadap kamu Nisriani, lebih tepatnya kaum selain Islam.

Kontras sekali dengan tanggapan pemerintah terhadap kasus yang menimpa umat Islam di Tolikara, yang mana disaat kaum muslimin ingin menunaikan sholat Idul Fitri, masjid tempat mereka sholat tersebut dibakar, suasan yang seharusnya diliputi dengan kebahagiaan justru berganti dengan ketakutan.

Anda tahu siapa dalang kasus tersebut..? dalang kasus teresbut adalah Gereja Injili Di Indonesia disingkat menjadi GIDI, dan anda tahu seperti apa yang perilaku pemerintah terhadap teroris GIDI ini..? mereka malah di undang ke Istana negara, di ajak makan bersama, seolah olah pemerintah mencoba menutup mata atas apa yang mereka lakukan terhadap masyarakat muslim di Tolikara.

Dan media-media pun sebagian berusaha menutup nutupi apa yang sebenarnya terjadi di Tolikara, seperti ingin kabar tersebut tidak mengudara di langit Indonesia, seperti mencoba membutakan kaum muslimin akan apa yang terjadi disana.

Dimana HAM..? apakah HAM di Indonesia hanya ditujukan kepada masyarakat non Muslim..? kenapa mereka menutup sebelah mata jika "korban" di pihak muslim, dan membuka mata sebegitu lebarnya jika muslim di pihak "pelaku"..?
Bukankah semua itu tidak adil..? membuat kami Muslim menjadi serba salah, seolah olah kami biang keladi atas semua permasalahan di negeri ini..?.

No comments

Powered by Blogger.