Header Ads

Kisah Pahit Imigran Eritrea

SOHAFY.COM, Libya- Rabu, 30 september 2015, koran The Gurdian menerbitkan sebuah laporan tentang perjalanan imigran dari pantai Libya menuju Eropa. Laporan ini didampingi dengan pernyataan tim MSF yang menyelamatkan imigran dari resiko kematian karena kapal tengelam.

Koran The Guardian menceritakan tentang kisah upaya penyelamatan imigran  oleh kapal  MEDECINS SANS FRONTIERES (MSF). Kapal-kapal lainnya juga ikut membantu  menyelamatkan para imigran. Akan tetapi kapal-kapal itu tidak sanggup menyelamatkan semua imigran yang terdampar dilaut. Para imigran yang diselamatkan oleh MSF sebagian besar dari Eritrea.  

Para imigran menceritakan prihal kampung halaman yang mereka angap  neraka. Disana militer memonitor kekuasaan. Militer mengendalikan segalanya dan tidak memberikan kesejahteraan bagi kehidupan rakyat.

Agar bisa keluar dari perbatasan negara para imigran dari Eritrea dipaksa untuk membayar untuk masuk  wilayah Ethopia, Sudan kemudian Libya. Di Sudan paspor mereka dikumpulkan di Ummu Darman. Saat pagi hari mereka dibawa dengan truk untuk menyeberangi gurun menuju perbatasan Libya. Kemudian mereka diserahkan kepada penyelundup di Libya dan dibawa menuju Ajdabiya.
Dalam perjalanan menuju Ajdabiya keadaan justru memburuk. Sebagian ada yang mati kelaparan dan mati karena diserang kelompok bersenjata. Sesampainya di Ajdabiya mereka dimintai uang untuk biaya penyelundupan di Ajdabiya.

Setelah membayar mereka diberangkatkan menuju Bani Walid lalu membayar uang muka sejumlah dua ribu dollar sebelum diberangkatkan ke laut. Sebelum diberangkatkan mereka ditempatkan disebuah kamp sampai berbulan bulan untuk menunggu perahu yang akan memberangkatkan ke laut.



Penterjemah : Syafei Irman
Sumber         :http://www.alalam.ir/news/1744019

No comments

Powered by Blogger.