Header Ads

PBB: Ribuan Warga Sipil Mengalami Kekerasan Seksual di Penjara Assad

الأمم المتحدة: آلاف المدنيين يتعرضون لعنف جنسي في سجون الأسد


SOHAFY, Damaskus - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), merasa prihatin terhadap nasib ribuan warga sipil yang ditahan di penjara-penjara rezim Suriah. Karena didalamnya para tahanan tersebut mengalami perlakuan yang tidak manusiawi, seperti penyiksaan, tindak kekerasan, perendahan martabat, serta kekerasan seksual.

Pada Konferensi Pers PBB pada Selasa (16/05) di kota New York, Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Istav Dogrec, mengatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, badan-badan PBB secara teratur mendokumentasikan serta melaporkan pelanggaran-pelanggaran HAM, di penjara dan pusat-pusat penahanan rezim Suriah.

Sementara itu, Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Serikat untuk Nigeria Timur Stuart Jones, mengatakan bahwa pemerintahnya memiliki bukti kongkrit, perihal pembakaran  mayat para tahanan dalam salah satu ruangan di penjara kota Sednaya (Utara Damaskus), yang dilakukan oleh rezim Basar Al-Asssad setelah mereka membunuhnya.

Dalam rangka mengomentara pernyataan Jubir PBB, Jones mengatakan PBB tidak dapat secara independen memverivikasi  invormasi tentang Pembantaian di penjara kota Sednaya. Karena rezim Suriah menolak permintaan dari badan-badan PBB, untuk menuju ke penjara dan pusat penahanan tersebut.

Di sisi lain, Dogrec mengatakan bahwa PBB menyerukan untuk akses tanpa batas dan berkelanjutan, untuk 300 ribu orang yang terkena dampak dari pertempuran di provinsi Raqqah (Kubu kelompok ISIS Utara). Serta pada sekala yang lebih besar untuk 4,5 juta orang di daerah yang sulit untuk mengakses ke semua kawasan dari Suriah.

Ia menambahkan bahwa sejak Maret tahun 2017, badan-badan PBB melalui mitra lokalnya memberikan bantuan kemanusiaan berupa makanan, perlengkapan kebersihan, obat-obatan serta vaksinasi, kepada 300 ribu orang di provinsi Raqqah. Termasuk puluhan ribu warga sipil di Kamp-kamp pengungsian.


REPORTER: Usamah M



No comments

Powered by Blogger.