Header Ads

Demonstran Turki Ungkap Perlakuan Kasar Polisi Belanda


Sohafy,- Pria Turki yang bergabung demonstrasi untuk memprotes pemerintah Belanda setelah larangan menteri Turki Berbicara tentang penggunaan polisi kekuatan.

Huseyin Kurt adalah salah satu dari ribuan demonstran berkumpul dengan dukungan dari Menteri Family Turki Fatma Betul Sayan Kaya yang ditolak masuk ke konsulat Turki di Rotterdam. Dia kemudian dipaksa untuk meninggalkan daerah dengan pengawalan polisi.

Sebelumnya, pada hari Sabtu. Pemerintah Belanda membatalkan izin penerbangan menteri luar negeri Turki ke Belanda.

Kurt dengan kakaknya, mengambil tempat di baris pertama dari grup. "Tiba-tiba, polisi menyerang dan memukul kami dengan tongkat," kata Kurt dalam sebuah wawancara.

Protes meletus setelah polisi Belanda memblokir memasuki konsulat untuk mengatasi warga Turki lebih April 16 kampanye referendum. Kaya mengatakan ia menderita "keras dan kasar perawatan" di tangan pemerintah Belanda.

Polisi Belanda melepaskan anjing keamanan pada mereka dan ia digigit di betis. Ia pergi ke polisi Belanda yang pertama memukul saudaranya dengan tongkat dan dia jatuh. Ungkap Kurt.

"Matanya terbuka saat ia berada di lantai, tapi ia tampak pingsan. Karena dia tidak mampu menjawab pertanyaan kami. Kami bersimbah darah selama 20 menit," tambah Kurt.

Kurt mengatakan, beberapa orang berusaha untuk membantu mereka, tapi polisi tidak memungkinkan, menambahkan bahwa mereka lolos dari tahanan polisi setelah tim medis mengatakan kepada polisi tentang kondisi mereka. Mereka kemudian dilarikan ke rumah sakit.

Koksal Kurt, sepupu pengunjuk rasa yang terluka tersebut, menuduh polisi Belanda menggunakan kekuatan yang tidak proporsional dengan tongkat dan anjing penjaga.

"Para petugas polisi terus menghajar, kita pergi dan diblokir, kita dari membantu mereka," kata Koksal Kurt.

Reporter : Eno Aldi
Sumber   : http://www.worldbulletin.net/europe/186150/protester-speaks-out-on-dutch-polices-harsh-treatment

No comments

Powered by Blogger.