Header Ads

Presiden Baru Gambia Akan Segera Diresmikan


Sohafy - Presiden baru Gambia Adama Barrow telah diresmikan setelah pelantikannya di Kedutaan Gambia di Senegal pada bulan Januari. Pemimpin Gambia berusia 52 tahun itu mengatakan kepada ribuan pendukungnya di Stadion Independence negara yang menemui masyarakat untuk yang kedua kali dari pelantikannya dan perayaan kemerdekaan bahwa negara telah "berubah selamanya".

"Gambia telah berubah selamanya ... Tidak ada pemerintah yang akan pernah bisa memaksakan diri terhadap kehendak rakyat Gambia," kata Barrow. Barrow berjanji atas reformasi termasuk meninjau hukum media "kejam" dan pembentukan komisi hak asasi manusia serta reformasi ekonomi.

Pada bulan Desember, Gambia pergi ke jajak pendapat dan mantan pengembang properti Barrow yang tidak memiliki pengalaman sebelumnya dalam memegang jabatan publik menang dengan margin ringan terhadap orang kuat Yahya Jammeh.

Namun, Jammeh mengakui kekalahan kemudian mengambil U-turn keputusannya, mengklaim bahwa proses pemilihan itu dinodai dengan "penyimpangan yang tidak dapat diterima". Prihatin atas keamanannya, Barrow meninggalkan negara dan diresmikan di kedutaan Gambia di negara tetangga Senegal pada 19 Januari sebagai Presiden Gambia.

Menit terakhir upaya oleh para pemimpin Alpha Conde dari Guinea dan Mohamed Ould Abdel Aziz dari Mauritania akhirnya membujuk Jammeh untuk mundur dan melarikan diri ke Guinea Ekuatorial. Namun, para pemimpin daerah yang merasa diuji oleh pembangkangan Jammeh telah mengerahkan 7.000 tentara yang terdiri dari angkatan laut, angkatan udara dan pasukan darat yang masih di dalam negeri.

Pemimpin Senegal, Macky Sall, yang memainkan peran dalam memecahkan kebuntuan politik di negara itu, mengatakan bahwa Gambia "kemenangan adalah kemenangan bagi demokrasi di Afrika".
Sall tiba di negara itu pada hari Jumat.

Gambia dikelilingi oleh Senegal di semua tiga sisi dan tetangga memainkan peran utama dengan Nigeria dan Ghana dalam memecahkan kebuntuan politik.

"Gambia dan Senegal tidak hanya menjalin hubungan. Kami jauh lebih dari itu. Kami adalah satu keluarga ... Kami berbagi satu nilai, sejarah umum, nasib yang sama, "kata Sall. Upacara ini dihadiri oleh beberapa pimpinan daerah termasuk Liberia Presiden Ellen Johnson Sirleaf dan Mauritania Ould Aziz.

Reporter : Eno Aldi
Sumber  : http://www.worldbulletin.net/africa/185025/new-leader-gets-inaugurated-on-gambian-soil

No comments

Powered by Blogger.