Header Ads

Aktivis Yaman Mengalami Penyiksaan Keji di Penjara Pemberontak Hautsi

PERLAWANAN Rakyat Yaman salah satu sumber berita mengungkapkan, pemberontak Hautsi melakukan penyiksaan jenis terburuk terhadap para tahanan penjara Hautsi yang merupakan salah satu unsur dari milisi Hizbullah di Yaman. Penyiksaan yang dialami para tahanan dengan menggunakan penyiksaan metode psikologis dan fisik.

Hal itu sebagaimana dilaporkan "Al-Watan" salah satu situs Saudi Arabia pada, Rabu malam 21, Oktober 2015 pukul 11:51 PM.

"Salah satu aktivis politik di Ibukota Sana'a, ditahan dalam waktu satu bulan dari periode penahanan, menunjukkan bahwa ia telah dipukuli secara brutal, ditampar, serta tidak diberi makan dan minum untuk waktu yang lama, dan mencegah dia dari tidur," ujar narasumber dari Perlawanan Rakyat Yaman.

Salah satu korban mengatakan dalam sambutannya pada "Al-Watan" media, setelah berbicara dengan syarat anonim karena alasan keamanan, "orang-orang bersenjata menyerbu rumah saya di tengah malam, dan menyerang di depan anak-anak saya dan istri saya, dan kurang ajarnya mereka, mereka mendorong istri saya dan mereka menjatuhkannya ke tanah lalu diucapkannya kata-kata kotor ketika ia mencoba untuk mencegah mereka."

Dia menambahkan, "Para penyerang menutup mata saya dengan kain, jadi saya tidak tahu arah tujuan mereka, dan menempatkan saya di salah satu bangunan yang tampaknya telah digunakan sebagai gudang, dan mendorong saya sampai tersungkur, serta meninggalkan saya dalam keadaan diborgol dengan dua orang yang mengawasi sepanjang hari. Selanjutnya saya dibawa ke kantor dan diintrogasi mengenai keikut sertaan demontrasi yang mengambil bagian dalam perencanaan organisasi di Sanaa, serta menerima tamparan di wajah berulang kali karena menyangkal tuduhan tersebut."

"Situasi ini berlangsung selama beberapa hari, mereka memukuli dua kali dalam waktu tiga kali sehari, dan mereka meminta saya untuk berdiri selama berjam-jam bahkan sehingga sayapun terkapar di tanah. Kemudian saya mulai fase lain dari penyiksaan, mereka menempatkan di punggung saya dan kaki saya dengan setrika panas menggunakan batang besi yang sebelumnya telah dibakar di atas api. Begitu juga di punggung dan perut saya dijadikan asbak mereka untuk mematikan puntung rokok. Serta Mereka menghalangi kami makan dan minum untuk waktu yang lama bahkan hingga binasa. Semua ini karena saya terlibat dalam mengorganisir manifestasi damai," ungkap korban.

Lanjutnya, penyiksaan yang dialaminya memang keras tapi sederhana dibandingkan dengan apa yang diderita tahanan lainnya. "Saya mendengar tentang penderitaan mereka di dalam penjara, mereka diberi tongkat listrik, dan dituangkan air mendidih pada daerah sensitif, serta mereka dilarang tidur selama beberapa hari berturut-turut, Bahkan mereka terluka runtuh gugup."

Dan ia menutup pembicaraannya dengan mengatakan, sebelum saya dibebaskan saya mengetahui bahwa orang yang bertanggung jawab untuk penyiksaan tersebut bernama Nasser al-Mahdi, dan dia juga dijuluki "Abu Hussein", orang kejam, yang menyiksa para tahanan karena alasan sederhana.

Penulis  : Hafidz
Sumber : http://goo.gl/lUHVaB, http://goo.gl/cQJErB

No comments

Powered by Blogger.