Header Ads

Novel Disiram Air Keras, Dahnil Anzar : Ini Adalah Praktek Terorisme Terhadap Pemberantasan Korupsi



SOHAFY, Jakarta - Menurut Ketua Umum PP Muhamaddiyah Dahnil Anzar Simanjuntak, Peristiwa penyiraman air keras yang dialami penyidik senior KPK, Novel Baswedan, merupakan aksi teror yang serius terhadap masalah  pemberantasan korupsi di Indonesia.

“Ini bukan kriminal biasa yang seperti di sampaikan oleh presiden republik Indonesia hari ini. Ini adalah ancaman serius terhadap pemberantasan korupsi , ini adalah peraktek terorisme terhadap pemberantasan korupsi di Indonesia.” Ujarnya pada hari Selasa (11/04), di Gedung Dakwah Muhammadiyah,jl. Menteng Raya no 62. Jakarta.

Menurutnya, apabila tindakan teror terhadap pemberantasan korupsi ini tidak segera dihentikan, maka ancaman terhadap pemberantasan korupsi di Indonesia, akan menjadi masalah yang serius bagi warga indonesia. Ia juga mengatakan bahwa, teror yang dialami oleh Novel bukanlah kali pertama, sebelumnya novel sempat ditabrak oleh beberapa orang yang tidak dikenal, saat sedang ramainya kasus reklamasi.

Sejak awal Pimpinan Pusat Pemuda Muhamadiyah menyatakan, untuk akan terus menyawal penyidik-penyidik KPK untuk berani mengusut kasus-kasus korupsi yang masih menjadi maslah besar di Indonesia  saat ini.

Terakhir, ia meminta kepada negara untuk memberikan perlindungan atau pengamanan yang layak, terhadap para penyidik-penyidik KPK, yang dimana nyawalah yang menjadi ancaman dari kerjanya .

”Oleh sebab itu kita berharap pak Jokowi membuat kebijakan sesegera mungkin untuk melakukan  sistem pengamanan yang baik terhadap teman-teman penyidik. Karena di  tengah kasus kasus besar seperti ini maka ancaman mereka semakin besar” ujarnya.


Reporter : Uze Mahdy



No comments

Powered by Blogger.