Header Ads

Turki:Pelarangan Jilbab Hanya Akan Memperkuat Tren Anti-Muslim


Sohafy, Turki - Turki pada hari Selasa menyerang putusan pengadilan atas Uni Eropa bahwa perusahaan-perusahaan Eropa dapat melarang karyawan mengenakan simbol-simbol agama atau politik termasuk jilbab, mengatakan akan mengintensifkan sentimen anti-Muslim.

"Keputusan pelarangan jilbab saat ini hanya akan memperkuat tren anti-Muslim dan Islamophobia," kata juru bicara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan Ibrahim Kalin di akun tweeter pribadinya.

"Quo vadis Europa? (Dimanakah Eropa akan?)" Tambahnya.

Tanggapan datang sebagai warga Turki yang terkunci dalam satu baris perkara dengan Jerman, Belanda dan negara-negara Uni Eropa lainnya selama pemblokiran pejabat Turki untuk melakukan rapat umum luar negeri dalam kampanye untuk referendum pada perluasan kekuasaan Erdogan.

Pengadilan Eropa Kehakiman (ECJ) mengatakan, itu merupakan bukan bentuk "diskriminasi langsung" jika sebuah perusahaan memiliki aturan internal yang melarang pemakaian "tanda-tanda politik, filsafat atau agama."

Turki bulan lalu telah mengangkat larangan bersejarah di polisi wanita mengenakan jilbab Islam di angkatan bersenjata secara resmi sekuler negara itu, lembaga terakhir di mana mengenakan pakaian itu dilarang.

Reporter : Eno Aldi
Sumber   : http://www.worldbulletin.net/europe/186262/turkey-eu-headscarf-ruling-to-strengthen-anti-muslim-trend

No comments

Powered by Blogger.