Header Ads

Pasca Serangan Paris, 8 Negara Bagian AS Tolak Pengungsi

Sedikitnya delapan negara bagian AS tidak mengizinkan para pengungsi Suriah menetap diwilayah mereka, dengan alasan kekhawatiran keamanan setelah serangan Paris.

Calon presiden Partai Republik Marco Rubio dan Jeb Bush mengatakan Amerika jangan langsung menerima pengungsi dari Suriah, bisa jadi mereka termasuk militan Negara Islam.

Para gubernur dari kalangan Partai Republik serempak menolak rencana  Presiden Barrack Obama yang akan menerima 10.000 pengungsi Suriah di tahun 2016.

"Mengingat serangan tragis di Paris, Texas tidak akan ambil bagian dalam program terkait para pengungsi Suriah, yang salah satu di antara mereka bisa saja memiliki kaitan dengan terorisme, untuk menetap di Texas," kata Abbott, Gubernur dari negara bagian Selatan.

Pernyataan itu disampaikan Abbott melalui surat terbuka kepada Presiden Obama, Senin.

Abbot juga mendesak presiden untuk menghentikan rencananya yang akan memukimkan ribuan pengungsi Suriah di Amerika Serikat, dengan alasan pemerintah tidak bisa memberikan jaminan keamanan.

"Dengan demikian, membuka pintu untuk mereka dengan sembarangan bisa membahayakan Amerika Serikat," cetusnya.

"Saya akan melakukan segala sesuatu yang bisa menghentikan rencana pemerintahan Obama, yang berencana untuk menampung pengungsi Suriah di Missippi," kata Gubernur Missippi, Phil Bryant.

Para gubernur dari kalangan Partai Republik, yaitu Greg Abbott dari Texas, Asa Hutchinson dari Arkansas, Mike Pence dari Indiana, Bobby Jindal dari Louisiana serta Phil Bryant , Robert Bentley dari Alabama, Michigan Rick Snyder dari Michigan dan Pat Quinn dari IIIinois.

Detroit free Press, surat kabar termuka di Michigan, melaporkan bahwa antara 1800 dan 2000 pengungsi yang bermukim dinegaraa bagian selama setahun terakhir ini. sekitar 200 diantaranya berasal dari Suriah.

PBB juga menyarankan untuk mengambil langkah-langkah pencegahan, supaya kelompok atau individu yang melakukan serangan di Paris tidak masuk dalam pengungsian.

"Dapat dimengerti bahwa negara perlu mengambil langkah-langkah yang mereka butuhkan untuk melindungi negaranya sendiri dari tindakan terorisme," kata juru bicara PBB, Stephane Dujarric.

Penulis : Frian Alvian
Sumber: middleeasteye

No comments

Powered by Blogger.